Nama Sonangol mungkin tak akrab di sebagian besar
telinga kita. Tapi, nama perusahaan minyak milik Angola itu adalah
senjata Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membabat peran trader dalam
impor minyak.
Sebab, Jokowi telah menunjuk Sonangol EP sebagai pemasok sebagian
kebutuhan minyak Indonesia, mengurangi peran Petral. Akhir Oktober lalu,
kesepakatan itu sudah diteken antara Pertamina dan Sonangol.
Nah, cerita yang bakal seru, Surya Paloh adalah pembisik utama nama Sonangol EP ke telinga Jokowi. Benarkah?
Pendiri Partai Nasdem ini tak menampik. Ia mengakui menyarankan Presiden
Jokowi agar Pertamina bekerjasama dengan Sonangol. "Tapi saran kecil
saja," ujar Surya kepada Kontan di Kantor Partai Nasdem, Jakarta, Kamis
(6/11/2014), dengan nada merendah.
Surya menyatakan saran itu bertujuan membantu pemerintah baru agar bisa
menghemat dari impor minyak dan bahan bakar minyak (BBM). Maklum, selama
ini Pertamina mengimpor minyak melalui pihak ketiga atau trader alias
tidak membeli minyak langsung ke produsennya.
Akibatnya, kata pemilik Media Group ini, impor minyak jadi mahal dan
memberatkan negara. Nah, dia yakin, jika Indonesia membeli langsung ke
produsen, biaya impor bisa ditekan. "Seperti yang dilaksanakan dengan
Sonangol, itu baik," kata Surya.
Namun, kendati melibatkan PT Surya Energi Raya, perusahaan minyak
miliknya, dalam mempertemukan Pertamina dan Sonangol, Surya Paloh
membantah dirinya memiliki kepentingan bisnis dalam impor minyak Angola.
"Saya hanya memperkenalkan mereka. Setelah itu tak ada hubungan lagi,"
tandasnya.
Sebagai catatan, Grup Sonangol adalah kongsi lama Surya Paloh. Tahun
2009, Surya Energi mendapat pinjaman modal dari China Sonangol
International Holding Ltd. Anak usaha Sonangol EP tersebut menyuntikkan
dana 200 juta dollar AS ke Surya Energi untuk menggarap Blok Cepu.
Asal tahu saja, Surya Energi adalah pemilik 75 persen saham PT Asri
Darma Sejahtera. Sementara 25 persen saham perusahaan ini dikuasai oleh
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Asri Darma inilah yang
mendekap 4,5 persen saham blok minyak jumbo di Cepu.
Direktur Utama Surya Energi, Reri Murdijat menyatakan, Surya Energi
memang terlibat memfasilitasi kerjasama Pertamina dengan Sonangol.
Namun, "Kami tidak memiliki hubungan apapun dalam kerjasama antara
Pertamina dengan Sonangol," tandas dia.
Dia menyatakan, kerjasama Surya Energi dengan Grup Sonangol sebatas pada
pendanaan proyek Blok Cepu tahun 2009 yang senilai 200 juta persen itu.
"Saya enggak bisa ngomong lebih detail," jelas dia
0 comments:
Post a Comment