Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pagaralam, Masrur Aminullah
menyatakan keberatan adanya wacana dari kabinet Jokowi-JK yang menghapus
Kementerian Agama (Kemenag) dan digantikan dengan Kementerian Wakaf,
Haji, dan Zakat.
Ia mengatakan, wacana tersebut akan berdampak tidak baik pada hal-hal yang bersifat keagamaan.
"Selama ini kerja dari kemenag sangat baik, dan sangat rugi kalaupun dihapuskan," ungkapnya saat dihubungi Rakyat Merdeka Online Sumsel, Kamis (19/9).
Dikatakannya, sebagai calon terpilih yang akan memimpin Indonesia selama 5 tahun kedepan, wacana tersebut perlu dipertimbangkan kembali oleh Jokowi.
"Akan ada banyak pemuka agama di Indonesia yang tidak setuju dengan penghapusan kemenag tersebut termasuk MUI Pagaralam," katanya.
Kendati,lanjut dia, wacana penghapusan tersebut digantikan dengan Kementrian
Wakaf, Haji, dan Zakat, namun hal itu tidak mencakup urusan-urusan keagamaan yang lain.
"Sebut saja hal pernikahan, disitu tidak disebutkan dalam wacana tersebut,dan hal ini bakalan bersifat sangat fatal karena menyangkut dunia akhirat," sebutnya.
Ditambahkannya, dikhawatirkan nantinya akan timbul menteri-menteri agama yang lain, tiap agama meminta menteri agama masing-masing.
Ia menilai, Jokowi sangat ceroboh dalam menentukan kabinetnya, sehingga wajar kalau banyak yang menolak keputusan tersebut.
"Artinya jika tetap dengan wacana tersebut kerja kemenag akan dipersempit, karena cuma membidangi Wakaf,Haji dan Zakat saja, tidak untuk urusan-urusan keagamaan lain," pungkasnya.[del] - See more at: http://m.rmolsumsel.com/news.php?id=13539#sthash.vrXQ5x1l.dpuf
Ia mengatakan, wacana tersebut akan berdampak tidak baik pada hal-hal yang bersifat keagamaan.
"Selama ini kerja dari kemenag sangat baik, dan sangat rugi kalaupun dihapuskan," ungkapnya saat dihubungi Rakyat Merdeka Online Sumsel, Kamis (19/9).
Dikatakannya, sebagai calon terpilih yang akan memimpin Indonesia selama 5 tahun kedepan, wacana tersebut perlu dipertimbangkan kembali oleh Jokowi.
"Akan ada banyak pemuka agama di Indonesia yang tidak setuju dengan penghapusan kemenag tersebut termasuk MUI Pagaralam," katanya.
Kendati,lanjut dia, wacana penghapusan tersebut digantikan dengan Kementrian
Wakaf, Haji, dan Zakat, namun hal itu tidak mencakup urusan-urusan keagamaan yang lain.
"Sebut saja hal pernikahan, disitu tidak disebutkan dalam wacana tersebut,dan hal ini bakalan bersifat sangat fatal karena menyangkut dunia akhirat," sebutnya.
Ditambahkannya, dikhawatirkan nantinya akan timbul menteri-menteri agama yang lain, tiap agama meminta menteri agama masing-masing.
Ia menilai, Jokowi sangat ceroboh dalam menentukan kabinetnya, sehingga wajar kalau banyak yang menolak keputusan tersebut.
"Artinya jika tetap dengan wacana tersebut kerja kemenag akan dipersempit, karena cuma membidangi Wakaf,Haji dan Zakat saja, tidak untuk urusan-urusan keagamaan lain," pungkasnya.[del] - See more at: http://m.rmolsumsel.com/news.php?id=13539#sthash.vrXQ5x1l.dpuf
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pagaralam, Masrur Aminullah
menyatakan keberatan adanya wacana dari kabinet Jokowi-JK yang menghapus
Kementerian Agama (Kemenag) dan digantikan dengan Kementerian Wakaf,
Haji, dan Zakat.
Ia mengatakan, wacana tersebut akan berdampak tidak baik pada hal-hal yang bersifat keagamaan.
"Selama ini kerja dari kemenag sangat baik, dan sangat rugi kalaupun dihapuskan," ungkapnya saat dihubungi Rakyat Merdeka Online Sumsel, Kamis (19/9).
Dikatakannya, sebagai calon terpilih yang akan memimpin Indonesia selama 5 tahun kedepan, wacana tersebut perlu dipertimbangkan kembali oleh Jokowi.
"Akan ada banyak pemuka agama di Indonesia yang tidak setuju dengan penghapusan kemenag tersebut termasuk MUI Pagaralam," katanya.
Kendati,lanjut dia, wacana penghapusan tersebut digantikan dengan Kementrian
Wakaf, Haji, dan Zakat, namun hal itu tidak mencakup urusan-urusan keagamaan yang lain.
"Sebut saja hal pernikahan, disitu tidak disebutkan dalam wacana tersebut,dan hal ini bakalan bersifat sangat fatal karena menyangkut dunia akhirat," sebutnya.
Ditambahkannya, dikhawatirkan nantinya akan timbul menteri-menteri agama yang lain, tiap agama meminta menteri agama masing-masing.
Ia menilai, Jokowi sangat ceroboh dalam menentukan kabinetnya, sehingga wajar kalau banyak yang menolak keputusan tersebut.
"Artinya jika tetap dengan wacana tersebut kerja kemenag akan dipersempit, karena cuma membidangi Wakaf,Haji dan Zakat saja, tidak untuk urusan-urusan keagamaan lain," pungkasnya.[del] - See more at: http://m.rmolsumsel.com/news.php?id=13539#sthash.vrXQ5x1l.dpuf
Ia mengatakan, wacana tersebut akan berdampak tidak baik pada hal-hal yang bersifat keagamaan.
"Selama ini kerja dari kemenag sangat baik, dan sangat rugi kalaupun dihapuskan," ungkapnya saat dihubungi Rakyat Merdeka Online Sumsel, Kamis (19/9).
Dikatakannya, sebagai calon terpilih yang akan memimpin Indonesia selama 5 tahun kedepan, wacana tersebut perlu dipertimbangkan kembali oleh Jokowi.
"Akan ada banyak pemuka agama di Indonesia yang tidak setuju dengan penghapusan kemenag tersebut termasuk MUI Pagaralam," katanya.
Kendati,lanjut dia, wacana penghapusan tersebut digantikan dengan Kementrian
Wakaf, Haji, dan Zakat, namun hal itu tidak mencakup urusan-urusan keagamaan yang lain.
"Sebut saja hal pernikahan, disitu tidak disebutkan dalam wacana tersebut,dan hal ini bakalan bersifat sangat fatal karena menyangkut dunia akhirat," sebutnya.
Ditambahkannya, dikhawatirkan nantinya akan timbul menteri-menteri agama yang lain, tiap agama meminta menteri agama masing-masing.
Ia menilai, Jokowi sangat ceroboh dalam menentukan kabinetnya, sehingga wajar kalau banyak yang menolak keputusan tersebut.
"Artinya jika tetap dengan wacana tersebut kerja kemenag akan dipersempit, karena cuma membidangi Wakaf,Haji dan Zakat saja, tidak untuk urusan-urusan keagamaan lain," pungkasnya.[del] - See more at: http://m.rmolsumsel.com/news.php?id=13539#sthash.vrXQ5x1l.dpuf
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pagaralam, Masrur Aminullah
menyatakan keberatan adanya wacana dari kabinet Jokowi-JK yang menghapus
Kementerian Agama (Kemenag) dan digantikan dengan Kementerian Wakaf,
Haji, dan Zakat.
Ia mengatakan, wacana tersebut akan berdampak tidak baik pada hal-hal yang bersifat keagamaan.
"Selama ini kerja dari kemenag sangat baik, dan sangat rugi kalaupun dihapuskan," ungkapnya saat dihubungi Rakyat Merdeka Online Sumsel, Kamis (19/9).
Dikatakannya, sebagai calon terpilih yang akan memimpin Indonesia selama 5 tahun kedepan, wacana tersebut perlu dipertimbangkan kembali oleh Jokowi.
"Akan ada banyak pemuka agama di Indonesia yang tidak setuju dengan penghapusan kemenag tersebut termasuk MUI Pagaralam," katanya.
Kendati,lanjut dia, wacana penghapusan tersebut digantikan dengan Kementrian
Wakaf, Haji, dan Zakat, namun hal itu tidak mencakup urusan-urusan keagamaan yang lain.
"Sebut saja hal pernikahan, disitu tidak disebutkan dalam wacana tersebut,dan hal ini bakalan bersifat sangat fatal karena menyangkut dunia akhirat," sebutnya.
Ditambahkannya, dikhawatirkan nantinya akan timbul menteri-menteri agama yang lain, tiap agama meminta menteri agama masing-masing.
Ia menilai, Jokowi sangat ceroboh dalam menentukan kabinetnya, sehingga wajar kalau banyak yang menolak keputusan tersebut.
"Artinya jika tetap dengan wacana tersebut kerja kemenag akan dipersempit, karena cuma membidangi Wakaf,Haji dan Zakat saja, tidak untuk urusan-urusan keagamaan lain," pungkasnya.[del] - See more at: http://m.rmolsumsel.com/news.php?id=13539#sthash.vrXQ5x1l.dpuf
Ia mengatakan, wacana tersebut akan berdampak tidak baik pada hal-hal yang bersifat keagamaan.
"Selama ini kerja dari kemenag sangat baik, dan sangat rugi kalaupun dihapuskan," ungkapnya saat dihubungi Rakyat Merdeka Online Sumsel, Kamis (19/9).
Dikatakannya, sebagai calon terpilih yang akan memimpin Indonesia selama 5 tahun kedepan, wacana tersebut perlu dipertimbangkan kembali oleh Jokowi.
"Akan ada banyak pemuka agama di Indonesia yang tidak setuju dengan penghapusan kemenag tersebut termasuk MUI Pagaralam," katanya.
Kendati,lanjut dia, wacana penghapusan tersebut digantikan dengan Kementrian
Wakaf, Haji, dan Zakat, namun hal itu tidak mencakup urusan-urusan keagamaan yang lain.
"Sebut saja hal pernikahan, disitu tidak disebutkan dalam wacana tersebut,dan hal ini bakalan bersifat sangat fatal karena menyangkut dunia akhirat," sebutnya.
Ditambahkannya, dikhawatirkan nantinya akan timbul menteri-menteri agama yang lain, tiap agama meminta menteri agama masing-masing.
Ia menilai, Jokowi sangat ceroboh dalam menentukan kabinetnya, sehingga wajar kalau banyak yang menolak keputusan tersebut.
"Artinya jika tetap dengan wacana tersebut kerja kemenag akan dipersempit, karena cuma membidangi Wakaf,Haji dan Zakat saja, tidak untuk urusan-urusan keagamaan lain," pungkasnya.[del] - See more at: http://m.rmolsumsel.com/news.php?id=13539#sthash.vrXQ5x1l.dpuf
.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pagaralam, Masrur Aminullah
menyatakan keberatan adanya wacana dari kabinet Jokowi-JK yang menghapus
Kementerian Agama (Kemenag) dan digantikan dengan Kementerian Wakaf,
Haji, dan Zakat.
Ia mengatakan, wacana tersebut akan berdampak tidak baik pada hal-hal yang bersifat keagamaan.
"Selama ini kerja dari kemenag sangat baik, dan sangat rugi kalaupun dihapuskan," ungkapnya saat dihubungi Rakyat Merdeka Online Sumsel, Kamis (19/9).
Dikatakannya, sebagai calon terpilih yang akan memimpin Indonesia selama 5 tahun kedepan, wacana tersebut perlu dipertimbangkan kembali oleh Jokowi.
"Akan ada banyak pemuka agama di Indonesia yang tidak setuju dengan penghapusan kemenag tersebut termasuk MUI Pagaralam," katanya.
Kendati,lanjut dia, wacana penghapusan tersebut digantikan dengan Kementrian
Wakaf, Haji, dan Zakat, namun hal itu tidak mencakup urusan-urusan keagamaan yang lain.
"Sebut saja hal pernikahan, disitu tidak disebutkan dalam wacana tersebut,dan hal ini bakalan bersifat sangat fatal karena menyangkut dunia akhirat," sebutnya.
Ditambahkannya, dikhawatirkan nantinya akan timbul menteri-menteri agama yang lain, tiap agama meminta menteri agama masing-masing.
Ia menilai, Jokowi sangat ceroboh dalam menentukan kabinetnya, sehingga wajar kalau banyak yang menolak keputusan tersebut.
"Artinya jika tetap dengan wacana tersebut kerja kemenag akan dipersempit, karena cuma membidangi Wakaf,Haji dan Zakat saja, tidak untuk urusan-urusan keagamaan lain," pungkasnya.[del] - See more at: http://m.rmolsumsel.com/news.php?id=13539#sthash.vrXQ5x1l.dpuf
Ia mengatakan, wacana tersebut akan berdampak tidak baik pada hal-hal yang bersifat keagamaan.
"Selama ini kerja dari kemenag sangat baik, dan sangat rugi kalaupun dihapuskan," ungkapnya saat dihubungi Rakyat Merdeka Online Sumsel, Kamis (19/9).
Dikatakannya, sebagai calon terpilih yang akan memimpin Indonesia selama 5 tahun kedepan, wacana tersebut perlu dipertimbangkan kembali oleh Jokowi.
"Akan ada banyak pemuka agama di Indonesia yang tidak setuju dengan penghapusan kemenag tersebut termasuk MUI Pagaralam," katanya.
Kendati,lanjut dia, wacana penghapusan tersebut digantikan dengan Kementrian
Wakaf, Haji, dan Zakat, namun hal itu tidak mencakup urusan-urusan keagamaan yang lain.
"Sebut saja hal pernikahan, disitu tidak disebutkan dalam wacana tersebut,dan hal ini bakalan bersifat sangat fatal karena menyangkut dunia akhirat," sebutnya.
Ditambahkannya, dikhawatirkan nantinya akan timbul menteri-menteri agama yang lain, tiap agama meminta menteri agama masing-masing.
Ia menilai, Jokowi sangat ceroboh dalam menentukan kabinetnya, sehingga wajar kalau banyak yang menolak keputusan tersebut.
"Artinya jika tetap dengan wacana tersebut kerja kemenag akan dipersempit, karena cuma membidangi Wakaf,Haji dan Zakat saja, tidak untuk urusan-urusan keagamaan lain," pungkasnya.[del] - See more at: http://m.rmolsumsel.com/news.php?id=13539#sthash.vrXQ5x1l.dpuf
.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pagaralam, Masrur Aminullah
menyatakan keberatan adanya wacana dari kabinet Jokowi-JK yang menghapus
Kementerian Agama (Kemenag) dan digantikan dengan Kementerian Wakaf,
Haji, dan Zakat.
Ia mengatakan, wacana tersebut akan berdampak tidak baik pada hal-hal yang bersifat keagamaan.
"Selama ini kerja dari kemenag sangat baik, dan sangat rugi kalaupun dihapuskan," ungkapnya saat dihubungi Rakyat Merdeka Online Sumsel, Kamis (19/9).
Dikatakannya, sebagai calon terpilih yang akan memimpin Indonesia selama 5 tahun kedepan, wacana tersebut perlu dipertimbangkan kembali oleh Jokowi.
"Akan ada banyak pemuka agama di Indonesia yang tidak setuju dengan penghapusan kemenag tersebut termasuk MUI Pagaralam," katanya.
Kendati,lanjut dia, wacana penghapusan tersebut digantikan dengan Kementrian
Wakaf, Haji, dan Zakat, namun hal itu tidak mencakup urusan-urusan keagamaan yang lain.
"Sebut saja hal pernikahan, disitu tidak disebutkan dalam wacana tersebut,dan hal ini bakalan bersifat sangat fatal karena menyangkut dunia akhirat," sebutnya.
Ditambahkannya, dikhawatirkan nantinya akan timbul menteri-menteri agama yang lain, tiap agama meminta menteri agama masing-masing.
Ia menilai, Jokowi sangat ceroboh dalam menentukan kabinetnya, sehingga wajar kalau banyak yang menolak keputusan tersebut.
"Artinya jika tetap dengan wacana tersebut kerja kemenag akan dipersempit, karena cuma membidangi Wakaf,Haji dan Zakat saja, tidak untuk urusan-urusan keagamaan lain," pungkasnya.[del] - See more at: http://m.rmolsumsel.com/news.php?id=13539#sthash.vrXQ5x1l.dpuf
Ia mengatakan, wacana tersebut akan berdampak tidak baik pada hal-hal yang bersifat keagamaan.
"Selama ini kerja dari kemenag sangat baik, dan sangat rugi kalaupun dihapuskan," ungkapnya saat dihubungi Rakyat Merdeka Online Sumsel, Kamis (19/9).
Dikatakannya, sebagai calon terpilih yang akan memimpin Indonesia selama 5 tahun kedepan, wacana tersebut perlu dipertimbangkan kembali oleh Jokowi.
"Akan ada banyak pemuka agama di Indonesia yang tidak setuju dengan penghapusan kemenag tersebut termasuk MUI Pagaralam," katanya.
Kendati,lanjut dia, wacana penghapusan tersebut digantikan dengan Kementrian
Wakaf, Haji, dan Zakat, namun hal itu tidak mencakup urusan-urusan keagamaan yang lain.
"Sebut saja hal pernikahan, disitu tidak disebutkan dalam wacana tersebut,dan hal ini bakalan bersifat sangat fatal karena menyangkut dunia akhirat," sebutnya.
Ditambahkannya, dikhawatirkan nantinya akan timbul menteri-menteri agama yang lain, tiap agama meminta menteri agama masing-masing.
Ia menilai, Jokowi sangat ceroboh dalam menentukan kabinetnya, sehingga wajar kalau banyak yang menolak keputusan tersebut.
"Artinya jika tetap dengan wacana tersebut kerja kemenag akan dipersempit, karena cuma membidangi Wakaf,Haji dan Zakat saja, tidak untuk urusan-urusan keagamaan lain," pungkasnya.[del] - See more at: http://m.rmolsumsel.com/news.php?id=13539#sthash.vrXQ5x1l.dpuf
.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pagaralam, Masrur Aminullah
menyatakan keberatan adanya wacana dari kabinet Jokowi-JK yang menghapus
Kementerian Agama (Kemenag) dan digantikan dengan Kementerian Wakaf,
Haji, dan Zakat.
Ia mengatakan, wacana tersebut akan berdampak tidak baik pada hal-hal yang bersifat keagamaan.
"Selama ini kerja dari kemenag sangat baik, dan sangat rugi kalaupun dihapuskan," ungkapnya saat dihubungi Rakyat Merdeka Online Sumsel, Kamis (19/9).
Dikatakannya, sebagai calon terpilih yang akan memimpin Indonesia selama 5 tahun kedepan, wacana tersebut perlu dipertimbangkan kembali oleh Jokowi.
"Akan ada banyak pemuka agama di Indonesia yang tidak setuju dengan penghapusan kemenag tersebut termasuk MUI Pagaralam," katanya.
Kendati,lanjut dia, wacana penghapusan tersebut digantikan dengan Kementrian
Wakaf, Haji, dan Zakat, namun hal itu tidak mencakup urusan-urusan keagamaan yang lain.
"Sebut saja hal pernikahan, disitu tidak disebutkan dalam wacana tersebut,dan hal ini bakalan bersifat sangat fatal karena menyangkut dunia akhirat," sebutnya.
Ditambahkannya, dikhawatirkan nantinya akan timbul menteri-menteri agama yang lain, tiap agama meminta menteri agama masing-masing.
Ia menilai, Jokowi sangat ceroboh dalam menentukan kabinetnya, sehingga wajar kalau banyak yang menolak keputusan tersebut.
"Artinya jika tetap dengan wacana tersebut kerja kemenag akan dipersempit, karena cuma membidangi Wakaf,Haji dan Zakat saja, tidak untuk urusan-urusan keagamaan lain," pungkasnya.[del] - See more at: http://m.rmolsumsel.com/news.php?id=13539#sthash.vrXQ5x1l.dpuf
Ia mengatakan, wacana tersebut akan berdampak tidak baik pada hal-hal yang bersifat keagamaan.
"Selama ini kerja dari kemenag sangat baik, dan sangat rugi kalaupun dihapuskan," ungkapnya saat dihubungi Rakyat Merdeka Online Sumsel, Kamis (19/9).
Dikatakannya, sebagai calon terpilih yang akan memimpin Indonesia selama 5 tahun kedepan, wacana tersebut perlu dipertimbangkan kembali oleh Jokowi.
"Akan ada banyak pemuka agama di Indonesia yang tidak setuju dengan penghapusan kemenag tersebut termasuk MUI Pagaralam," katanya.
Kendati,lanjut dia, wacana penghapusan tersebut digantikan dengan Kementrian
Wakaf, Haji, dan Zakat, namun hal itu tidak mencakup urusan-urusan keagamaan yang lain.
"Sebut saja hal pernikahan, disitu tidak disebutkan dalam wacana tersebut,dan hal ini bakalan bersifat sangat fatal karena menyangkut dunia akhirat," sebutnya.
Ditambahkannya, dikhawatirkan nantinya akan timbul menteri-menteri agama yang lain, tiap agama meminta menteri agama masing-masing.
Ia menilai, Jokowi sangat ceroboh dalam menentukan kabinetnya, sehingga wajar kalau banyak yang menolak keputusan tersebut.
"Artinya jika tetap dengan wacana tersebut kerja kemenag akan dipersempit, karena cuma membidangi Wakaf,Haji dan Zakat saja, tidak untuk urusan-urusan keagamaan lain," pungkasnya.[del] - See more at: http://m.rmolsumsel.com/news.php?id=13539#sthash.vrXQ5x1l.dpuf
.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pagaralam, Masrur Aminullah
menyatakan keberatan adanya wacana dari kabinet Jokowi-JK yang menghapus
Kementerian Agama (Kemenag) dan digantikan dengan Kementerian Wakaf,
Haji, dan Zakat.
Ia mengatakan, wacana tersebut akan berdampak tidak baik pada hal-hal yang bersifat keagamaan.
"Selama ini kerja dari kemenag sangat baik, dan sangat rugi kalaupun dihapuskan," ungkapnya saat dihubungi Rakyat Merdeka Online Sumsel, Kamis (19/9).
Dikatakannya, sebagai calon terpilih yang akan memimpin Indonesia selama 5 tahun kedepan, wacana tersebut perlu dipertimbangkan kembali oleh Jokowi.
"Akan ada banyak pemuka agama di Indonesia yang tidak setuju dengan penghapusan kemenag tersebut termasuk MUI Pagaralam," katanya.
Kendati,lanjut dia, wacana penghapusan tersebut digantikan dengan Kementrian
Wakaf, Haji, dan Zakat, namun hal itu tidak mencakup urusan-urusan keagamaan yang lain.
"Sebut saja hal pernikahan, disitu tidak disebutkan dalam wacana tersebut,dan hal ini bakalan bersifat sangat fatal karena menyangkut dunia akhirat," sebutnya.
Ditambahkannya, dikhawatirkan nantinya akan timbul menteri-menteri agama yang lain, tiap agama meminta menteri agama masing-masing.
Ia menilai, Jokowi sangat ceroboh dalam menentukan kabinetnya, sehingga wajar kalau banyak yang menolak keputusan tersebut.
"Artinya jika tetap dengan wacana tersebut kerja kemenag akan dipersempit, karena cuma membidangi Wakaf,Haji dan Zakat saja, tidak untuk urusan-urusan keagamaan lain," pungkasnya.[del] - See more at: http://m.rmolsumsel.com/news.php?id=13539#sthash.vrXQ5x1l.dpuf
Ia mengatakan, wacana tersebut akan berdampak tidak baik pada hal-hal yang bersifat keagamaan.
"Selama ini kerja dari kemenag sangat baik, dan sangat rugi kalaupun dihapuskan," ungkapnya saat dihubungi Rakyat Merdeka Online Sumsel, Kamis (19/9).
Dikatakannya, sebagai calon terpilih yang akan memimpin Indonesia selama 5 tahun kedepan, wacana tersebut perlu dipertimbangkan kembali oleh Jokowi.
"Akan ada banyak pemuka agama di Indonesia yang tidak setuju dengan penghapusan kemenag tersebut termasuk MUI Pagaralam," katanya.
Kendati,lanjut dia, wacana penghapusan tersebut digantikan dengan Kementrian
Wakaf, Haji, dan Zakat, namun hal itu tidak mencakup urusan-urusan keagamaan yang lain.
"Sebut saja hal pernikahan, disitu tidak disebutkan dalam wacana tersebut,dan hal ini bakalan bersifat sangat fatal karena menyangkut dunia akhirat," sebutnya.
Ditambahkannya, dikhawatirkan nantinya akan timbul menteri-menteri agama yang lain, tiap agama meminta menteri agama masing-masing.
Ia menilai, Jokowi sangat ceroboh dalam menentukan kabinetnya, sehingga wajar kalau banyak yang menolak keputusan tersebut.
"Artinya jika tetap dengan wacana tersebut kerja kemenag akan dipersempit, karena cuma membidangi Wakaf,Haji dan Zakat saja, tidak untuk urusan-urusan keagamaan lain," pungkasnya.[del] - See more at: http://m.rmolsumsel.com/news.php?id=13539#sthash.vrXQ5x1l.dpuf
0 comments:
Post a Comment