Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar lebih peduli dan memperhatikan Provinsi Jawa Barat dibandingkan provinsi lainnya.
"Tentu, kita berharap perhatian (Jokowi) kepada Jawa Barat harus proporsional, iyah kan?," kata Heryawan di Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/10/2014).
Sebab, menurut Heryawan, Jawa Barat merupakan provinsi besar dengan penduduk terpadat di antara provinsi lainnya di Indonesia.
"Kalau Jokowi proporsional kepada Jawa Barat sama dengan menyelesaikan masalah besar di Indonesia atau menyelesaikan sebagian besar indonesia," kata Heryawan.
Heryawan menjelaskan, jika pemerintah pusat mampu menyukseskan pembangunan di Jawa Barat, maka hal ini sama dengan keberhasilan seperlima wilayah Indonesia.
"Penghuni Jabar itu 20 persennya penduduk Indonesia. Jika mampu membawa Jawa Barat sukses dalam segala hal dan membawa Jawa Barat lebih sejahtera lagi, maka, ini sama dengan keberhasilan seperlima Indonesia, itu pentingnya," pungkasnya.
aling bertentangan : seperlima itu tidak 'sebagian besar'.
Luas wilayah JaBar bukan yang paling luas.
Jumlah penduduk terbanyak memang benar : Statistik 2010
Jawa Barat 43,053,732 18.12% (belum sampai 20%, entah sekarang)
Jawa Timur 37,476,757 15.77%
Jawa Tengah 32,382,657 13.63%
Sumatera Utara 12,982,204 5.46%
Banten 10,632,166 4.47%
DKI Jakarta 9,607,787 4.04%
Saya tidak setuju dengan pola pikir Pak Aher.
Besok Gubernur Papua bikin konferensi pers minta diperhatikan juga karena luas wilayahnya adalah yang paling luas, mencakup 18% wilayah Indonesia.
Besoknya lagi (masih) Gubernur Papua bersama Gubernur NTT minta propinsinya lebih diperhatikan, karena memiliki persentase penduduk miskin terbanyak di Indonesia yaitu mencapai 32% dan 28% jumlah penduduknya.
Besoknya lagi Gubernur Kalimantan Utara minta diperhatikan karena berbatasan langsung dengan negara tetangga. Kesenjangan kesejahteraan bisa menimbulkan potensi masalah di sini.
Besoknya lagi Gubernur JaTeng bersama Gubernur JaTim minta lebih diperhatikan, karena jumlah penduduk kedua provinsi adalah 31% penduduk Indonesia alias hampir sepertiganya.
Sorenya Plt.Gubernur DKI Jakarta mengatakan bahwa hanya dengan luas 740 km persegi, provinsinya dihuni oleh 9 juta penduduk ditambah 2,5 juta tambahan pekerja datang setiap hari dari provinsi tetangganya.
Dan seterusnya, nggak habis2.
Jadi bukannya menciptakan suasana yang saling menghargai dan menjaga keutuhan NKRI bersama, koq malah Pak Aher menyulut kontroversi dan persaingan antar provinsi mana yang harus lebih diistimewakan Pemerintah Pusat, dengan dalih masing-masing.
Pernyataan Pak Aher ini jika diterusin bisa jadi bom waktu (entah dia sengaja dengan agenda tertentu; mungkin juga tidak).... namun hitungan mundur pun sudah mulai berdetak : ... tick.. tick... tick ... tick.
"Tentu, kita berharap perhatian (Jokowi) kepada Jawa Barat harus proporsional, iyah kan?," kata Heryawan di Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/10/2014).
Sebab, menurut Heryawan, Jawa Barat merupakan provinsi besar dengan penduduk terpadat di antara provinsi lainnya di Indonesia.
"Kalau Jokowi proporsional kepada Jawa Barat sama dengan menyelesaikan masalah besar di Indonesia atau menyelesaikan sebagian besar indonesia," kata Heryawan.
Heryawan menjelaskan, jika pemerintah pusat mampu menyukseskan pembangunan di Jawa Barat, maka hal ini sama dengan keberhasilan seperlima wilayah Indonesia.
"Penghuni Jabar itu 20 persennya penduduk Indonesia. Jika mampu membawa Jawa Barat sukses dalam segala hal dan membawa Jawa Barat lebih sejahtera lagi, maka, ini sama dengan keberhasilan seperlima Indonesia, itu pentingnya," pungkasnya.
aling bertentangan : seperlima itu tidak 'sebagian besar'.
Luas wilayah JaBar bukan yang paling luas.
Jumlah penduduk terbanyak memang benar : Statistik 2010
Jawa Barat 43,053,732 18.12% (belum sampai 20%, entah sekarang)
Jawa Timur 37,476,757 15.77%
Jawa Tengah 32,382,657 13.63%
Sumatera Utara 12,982,204 5.46%
Banten 10,632,166 4.47%
DKI Jakarta 9,607,787 4.04%
Saya tidak setuju dengan pola pikir Pak Aher.
Besok Gubernur Papua bikin konferensi pers minta diperhatikan juga karena luas wilayahnya adalah yang paling luas, mencakup 18% wilayah Indonesia.
Besoknya lagi (masih) Gubernur Papua bersama Gubernur NTT minta propinsinya lebih diperhatikan, karena memiliki persentase penduduk miskin terbanyak di Indonesia yaitu mencapai 32% dan 28% jumlah penduduknya.
Besoknya lagi Gubernur Kalimantan Utara minta diperhatikan karena berbatasan langsung dengan negara tetangga. Kesenjangan kesejahteraan bisa menimbulkan potensi masalah di sini.
Besoknya lagi Gubernur JaTeng bersama Gubernur JaTim minta lebih diperhatikan, karena jumlah penduduk kedua provinsi adalah 31% penduduk Indonesia alias hampir sepertiganya.
Sorenya Plt.Gubernur DKI Jakarta mengatakan bahwa hanya dengan luas 740 km persegi, provinsinya dihuni oleh 9 juta penduduk ditambah 2,5 juta tambahan pekerja datang setiap hari dari provinsi tetangganya.
Dan seterusnya, nggak habis2.
Jadi bukannya menciptakan suasana yang saling menghargai dan menjaga keutuhan NKRI bersama, koq malah Pak Aher menyulut kontroversi dan persaingan antar provinsi mana yang harus lebih diistimewakan Pemerintah Pusat, dengan dalih masing-masing.
Pernyataan Pak Aher ini jika diterusin bisa jadi bom waktu (entah dia sengaja dengan agenda tertentu; mungkin juga tidak).... namun hitungan mundur pun sudah mulai berdetak : ... tick.. tick... tick ... tick.
0 comments:
Post a Comment