Menguak Sosok Jokowi Sang Capres “Boneka” 2014 Konglomerat China (1)

Tak sedikit masyarakat yang terperdaya dengan “sihir” media sekuler terkait pemberitaan terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi. Namun, apakah masyarakat dan juga para tokoh di Indonesia yang terpesona dengan sosok Jokowi tahu akan sosok mantan Walikota Solo itu sebenarnya? Dan pernahkah masyarakat dan para tokoh tersebut mencari tahu tentang latar belakang Jokowi yang sesungguhnya? Atau, tahukah masyarakat dan para tokoh itu tentang siapa sosok Jokowi 2 sampai 30 tahun yang lalu? Tiba-tiba saja, tanpa banyak diketahui oleh rakyat banyak, nama Jokowi mendadak tenar, populer dan disanjung-sanjung oleh kelompok tertentu. Mengapa media massa sekuler baik cetak (koran, dan lain sebagainya) dan juga elektronik (seperti stasiun TV, radio, internet, dan lain-lainnya) secara gegap gempita mencitrakan Jokowi? Tapi disisi lain, media massa sekuler tersebut tidak pernah sedikitpun mengulas tentang Oey Hong Liong? Oey Hong Liong, siapa yang kenal dengan Oey Hong Liong? Tokoh China Kota Solo ini memang selalu ditutup-tutupi oleh media massa sekuler. Dan perlu masyarakat dan para tokoh ketahui, Oey Hong Liong tidak lain adalah ayah kandung Joko Widodo. …Siapa yang kenal dengan tokokh China Solo, Oey Hong Liong? Perlu masyarakat dan para tokoh ketahui, Oey Hong Liong tidak lain adalah ayah kandung Joko Widodo… Ternyata Gubernur Jakarta yang baru menjabat sekitar 1,5 tahun ini selain keturunan China, yang lebih parah lagi adalah antek China. Jokowi bersahabat akrab dengan para Hoakiau atau China Perantauan di Asia Tenggara. Bahkan dana kampanye Jokowi saat mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta juga didanai dari para Hoakiau yang mayoritas adalah para Konglomerat Hitam China tersebut. Tahukah anda, bahwa menjelang Pilgub DKI 2012 lalu ada ratusan anak muda yang tiap hari bekerja di sebuah gedung di kawasan TB Simatupang? Lantas, apa kerja mereka? Dan ternyata setelah ditelusuri, mereka tergabung dalam Jokowi-Ahok Social Media Volunteers (JASMEV) atau yang dalam bahasa kita berarti Relawan Sosial Media untuk Jokowi-Ahok, dengan koordinatornya adalah Kartika Djumadi. Operasi mereka di dunia maya (dumay), melalui status dan komentar di facebook, twitter, dan kolom-kolom komentar berbagai media daring. Media massa sekuler milik orang-orang China dan Kafir, baik berupa TV, radio, media cetak, apalagi daring (online) secara gila-gilaan setiap hari bahkan setiap detik memberitakan kiprah Jokowi baik Walikota Solo atau Gubernur Jakarta, yang sebetulnya jika dilihat secara cermat adalah nol besar. Banyak media daring terkemuka seperti detik.com, kompas.com, dan lainnya, dalam setiap harinya menurunkan puluhan berita seputar aktivitas Jokowi dan pernyataan-pernyataannya yang terkesan “Lugu”, “Polos” dan ”Sederhana” itu. …Ternyata Gubernur Jakarta yang baru menjabat sekitar 1,5 tahun ini selain keturunan China, yang lebih parah lagi adalah antek China Kafir… Jika ada pernyataan tokoh yang mengkritik Jokowi, dengan sigapnya para JASMEV ini akan bereaksi dengan cepat. Sebut saja mantan Ketua Umum Muhammadiyah Amin Rais yang habis dibully setelah berkomentar negatif tentang Jokowi. Bagi mereka, Jokowi pantang dikritik demi target mereka hingga Jokowi menjadi RI-1. Dan ada satu lagi Konglomerat China Kafir pemilik Lippo Group yang aktif  mendirikan 1.000 sekolah Kristen sebagai praktik terselubung KRISTENISASI melalui bangku pendidikan. Salah satu contoh korban Kristenisasi melalui sekolah kristen ini adalah PAULUS CAHYONO. Namun, pelawak yang dikenal dengan sebutan CAHYONO ini alhamdulillah segera tersadar dan kembali lagi kepada fitrah Islam. Adapun Konglomerat China Kafir pemilik Lippo Group pendiri 1.000 sekolah Kristen yang getol mendanai Jokowi ini bernama James T Riadi. James Riadi juga pemilik koran Suara Pembaharuan yang hingga saat ini masih tetap terus berusaha menunjukkan dirinya tetap eksis dengan ide Awie (Jokowi) sebagai Presiden 2014. Dan donatur utama mereka, para gerombolan Cina Kristen Hoakiau ini sangat berbahaya. Setelah mereka menguasai 70% perekonomian nasional dan sejumlah TV swasta terkemuka, kini giliran mereka ingin menguasai negara melalui PINTU BEBERAPA PARTAI POLITIK - See more at: http://www.kompasislam.com/2014/04/13/menguak-sosok-jokowi-sang-capres-boneka-2014-konglomerat-china/#sthash.1xPHn4Nj.dpuf




0 comments:

Post a Comment

Menguak Sosok Jokowi Sang Capres “Boneka” 2014 Konglomerat China (1)