Jakarta. Persaingan menuju Kementerian Komunikasi dan Informatika 1 atau menjadi Menteri Kominfo, begitu ketat. Para calon menteri di bidang ini berlomba-lomba menunjukkan kemampuannya untuk bisa memajukan sektor teknologi informasi dan komunikasi. Ada membuat "rumah aspirasi" atau center, ada yang gencar berkampanye mempromosikan buku atau tulisannya. Beberapa nama beredar kuat untuk mengawal sektor TIK tanah air, dari Pakar Internet Onno W. Purbo, Deputi Kementerian Pemuda dan Olah Raga yang juga mantan Kepala Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot Dewa Broto, staf Khusus Menpora Eko Indrajit, Anggota BRTI Nonot Harsono, termasuk juga Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia, Setyanto P. Santosa.
Meski nama-nama tersebut kerap mengisi ruang publik dalam dua bulan terakhir ini, ada nama yang luput dari sorotan, dan kini malah berpotensi kuat duduki Menkominfo. Dia adalah Rudiantara dan Rosaiita Niken Widiastuti atau biasa dipanggil Niken.
Nama Rudiantara telah digadang-gadang masuk dalam bursa dan calon kuat Menkominfo sejak beberapa waktu lalu. Meski tidak banyak berpromosi, Rudiantara nampaknya masuk dalam radar Presiden Joko Widodo, dan sesuai dengan kriteria dirinya yang marketer dalam kabinet mendatang. Rudiantara bukan orang asing di dunia marketing, sejak mengabdi di Telkomsel, kemudian menjadi Direksi di Excelcomindo Pratama yang kemudian menjadi XL Axiata.
Tidak hanya menguasai sektor telekomunikasi, Rudiantara juga pernah dipercaya menjadi Wakil Dirut di Semen Gresik dan juga PLN. Sampai kemudian kembali lagi di sektor telekomunikasi dengan menjadi Komisaris di PT telkom dan kemudian Komisaris di PT Indosat hingga sekarang.
Meski Rudiantara disebut-sebut menjadi yang paling kuat, nama Niken juga ikut berkibar. Direktur Utama RRI ini dinilai cukup berhasil membawa RRI bertahan dan kembali bangkit seperti sekarang. Niken disebut-sebut juga sanggung melawan tekanan, seperti saat RRI ikutan dalam quick count Pilpres beberapa waktu lalu. Meskipun dituding adanya serangan fajar terhadap RRI karena memenangkan pasangan Jokowi-JK, namun Niken tetap tenang sampai akhirnya hasil penghitungan suara KPU menegaskan bahwa hasil quick count yang dilakukan RRI valid dan dapat dieprtangungjawabkan.
Siapa yang akhirnya dipilih Jokowi untuk menjadi pembantunya mengurusi Komunikasi dan Informatika, masih menunggu pengumuman resminya pasca pelantika Jokowi-JK 20 Okobter mendatang. Bukan tidak mungkin juga akan muncul nama-nama lain karena pemilihan Menteri merupakan hak prerogatif Presiden.
Meski nama-nama tersebut kerap mengisi ruang publik dalam dua bulan terakhir ini, ada nama yang luput dari sorotan, dan kini malah berpotensi kuat duduki Menkominfo. Dia adalah Rudiantara dan Rosaiita Niken Widiastuti atau biasa dipanggil Niken.
Nama Rudiantara telah digadang-gadang masuk dalam bursa dan calon kuat Menkominfo sejak beberapa waktu lalu. Meski tidak banyak berpromosi, Rudiantara nampaknya masuk dalam radar Presiden Joko Widodo, dan sesuai dengan kriteria dirinya yang marketer dalam kabinet mendatang. Rudiantara bukan orang asing di dunia marketing, sejak mengabdi di Telkomsel, kemudian menjadi Direksi di Excelcomindo Pratama yang kemudian menjadi XL Axiata.
Tidak hanya menguasai sektor telekomunikasi, Rudiantara juga pernah dipercaya menjadi Wakil Dirut di Semen Gresik dan juga PLN. Sampai kemudian kembali lagi di sektor telekomunikasi dengan menjadi Komisaris di PT telkom dan kemudian Komisaris di PT Indosat hingga sekarang.
Meski Rudiantara disebut-sebut menjadi yang paling kuat, nama Niken juga ikut berkibar. Direktur Utama RRI ini dinilai cukup berhasil membawa RRI bertahan dan kembali bangkit seperti sekarang. Niken disebut-sebut juga sanggung melawan tekanan, seperti saat RRI ikutan dalam quick count Pilpres beberapa waktu lalu. Meskipun dituding adanya serangan fajar terhadap RRI karena memenangkan pasangan Jokowi-JK, namun Niken tetap tenang sampai akhirnya hasil penghitungan suara KPU menegaskan bahwa hasil quick count yang dilakukan RRI valid dan dapat dieprtangungjawabkan.
Siapa yang akhirnya dipilih Jokowi untuk menjadi pembantunya mengurusi Komunikasi dan Informatika, masih menunggu pengumuman resminya pasca pelantika Jokowi-JK 20 Okobter mendatang. Bukan tidak mungkin juga akan muncul nama-nama lain karena pemilihan Menteri merupakan hak prerogatif Presiden.
0 comments:
Post a Comment